Sebenarnya, puisi ini saya tahu terbit ketika ruangsastra.com membagikan kiriman di facebook. Jadi saya tidak memiliki penampakan koran atau e-paper Suara Merdeka yang memuat puisi saya, hanya hasil tangkapan layar dari Ruang Sastra saja. Puisi ini dimuat pada tanggal 24 April 2022. Namun, saya tetap bersyukur karena sebelumnya mendapatkan informasi bahwa puisi saya masih dalam antrian terbit. Dan ternyata terbit sepulang saya mudik.
Berikut penampakan puisi saya:
Sebelas Menit
begitu pula makna hidup
dalam sebelas menit
hanya sekadar pelarian
jadi manusia normal
di kepalaku sebelas menit hanyalah langkah sia-sia
Berandai-Andai
dapat menaklukan dunia dengan jemari kecilku
menggenggam di kelima jari
Dengan semauku, dunia dibolak-balik
namun tentu aku tidak
Makna Pulang?
makna yang mencari maknanya sendiri
apa itu sebuah sambutan?
setelah itu sebuah jamuan
melupakan jerat kota
sepanjang pengamatanku
pulang adalah sebuah rindu yang besar
tak dapat dititipkan
--Nurhidayah
Tanjung. Menulis banyak hal demi kesenangan dan kebutuhan jiwa.
Novelnya Mirror And Their Secret serta buku
kumpulan puisi
Sehari Selepas Hujan
terbit secara indie di awal tahun 2020.
0 Komentar